KH. Muhammad Sholeh al-Samarani atau lebih dikenal dengan sebutan mbah sholeh darat merupakan seorang ulama besar pada abad ke-19 di Nusantara.
Beliau merupakan guru dari para ulama-ulama dan tokoh besar di Jawa. Mbah Sholeh Darat adalah sosok ulama yang lebih menonjolkan sisi sufistiknya.
Hal ini bisa kita lihat di dalam karyanya, yaitu dalam kitab Haza al-Kitab Matnu al-Hikam, ada satu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim yang artinya,” hidangan tamu itu selama tiga hari” hadis tersebut biasanya dimaknai dengan etika pemilik rumah untuk memberikan jamuan kepada tamunya.
Akan tetapi berbeda dengan mbah sholeh darat, beliau memaknainya sebagai hubungan antara manusia dengan Allah Swt. Yang Dimana manusia berperan sebagai seorang tamu dan Allah Swt sebagai pemilik rumahnya.Ini menunjukan bahwa sisi sufistiknya menonjol dalam pemikiran beliau. (Akhmad Lutfi Aziz).
Terdapat beberapa aspek penting yang menunjukan pandangannya terhadap
kehidupan,spiritualitas, dan hubungan antara manusia dengan tuhan.
Kyai Saleh Darat mengemukakan bahwa latihan kerohanian adalah seperti apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Misalnya dengan melakukan shalat, sunat,membaca shalawat,berdzikir, mengembangkan ilmu dan lain-lain.
pernyataan tersebut terdapat dalam kitab Minhaj al-Atqiya (Muslich Shabir).
Didalam pemikiran KH. Saleh Darat, thariqoh(tarekat) mempunyai makna, bukan hanya sebagai penunjuk jalan pada moral yang dapat menjadi pedoman untuk menuntun jiwa menuju kedekatan kepada Allah dan lemabaga tarekat.
Thariqoh bukan hanya ritual, tetapi suatu jalan spiritual yang harus dilakukan dengan sunguh-sunguh dan ketulusan hati. Beliau menekankan bahwa betapa pentingnya keikhlasan dan niat yang baik dalam langkah yang di ambil.
Mbah kyai saleh darat mengemukakan bahwa pendidikan juga salah satu pilar utama dalam thariqoh. Beliau mempercayai bahwa alat untuk memahami ajaran agama lebih baik adalah dengan memiliki pengetahuan atau pendidikan.
Bukan hanya pada aspek akademis saja, melainkan juga dalam pembentukan akhlak dan karakter. Selain aspek pendidikan mbah kyai saleh darat juga
mengemukakan bahwa zikir adalah satu aspek yang penting juga dari thariqoh.
Berzikir atau mengingat alloh merupakan salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah SWT yang harus dilakukan dengan penuh penghayatan dalam hati.
Beliau mendorong pengikutnya untuk menjaga ketulusan hati saat berzikir. Beliau juga memiliki pandangan yang luas terhadap keterkaitan antara
spiritualitas dengan kehidupan sosial, beliau percaya bahwa setiap orang muslim harus memiliki hubungan bai kantar sesama manusia bukan hanya dengan tuhan saja.
Kesederhanaan dalam hidup juga merupakan salah satu pemikiran mbah kyai saleh darat dalam tahriqoh. bukan hanya soal materi, akan tetapi dalam cara berinteraksi dan berfikir dengan orang lain.
beliau mempercayai kesederhanaan bisa membawa ketenangan batin. Sebagai seorang pemimpin mbah kyai saleh darat memberikan teladan yang baik bagi pengikutnya.
Beliau terkenal dengan sifat rendah hatinya, selalu memberikan nasihat kepada siapapun, dan bijaksana. Dengan keteladanan itulah bisa
menjadi daya tarik orang untuk mengikuti ajaran thariqoh yang diajarkan beliau.
Dalam konteks sosial yang lebih luas, beliau melihat thariqoh sebagai sarana untuk mempromosikan toleransi dan perdamaian.
Perbedaan dalam pemahaman agama tidak menjadi penghalang untuk bisa saling menghormati dan berkolaborasi dalam kebaikan.
Thariqoh dapat menjadi jembatan penyatu untuk dialog antaragama dan persatuan di Tengah keberagaman menjadi semakin kuat. Menurut KH. Saleh Darat, thariqoh(tarekat) yaitu kesungguhan dalam menjalankan perintah Alloh.
Mbah sholeh darat pernah mengatakan “ ngelakoni perintah lan ngeduhi cegah kelawan pengati-ngati ora kok ngalap ingkang entheng-entheng koyo ngelakoni wong tegese ngrekso panganane lan penganggone sangking haram lan malih arep ngalap kelawan temen-temen kaya ngelakone riyadhah hale jungkung madep maring ibadah maring Allah SWT kelawan tinggal
brang kang dadi nungkulaken ‘Anillahi Ta’ala.
Maksudnya adalah menjalankan perintah dengan kesungguhan dan menjauhi larangan dengan kesungguhan denagn hati-hati, bukan hanya
mengambil yang mudah-mudah, tetapi termasuk dengan menjaga pakaian dan tempat dari sesuatu yang diharamkan, serta harus dengan kesungguhan dan niat dalam melalukan pendekatan kepada
Allah Swt ( Prof.Dr. Ali Mas’ud Kholqillah, M.Ag,249).
Maka Kesimpulan dari pernyataan diatas adalah Pemikiran thariqoh mbah kyai saleh darat mengenai thariqoh menunjukan komitmennya terhadap spiritualitas, pendidikan dan hubungan sosial yang harmonis.
Ajaran-ajaran beliau yang menekankan pentingnya niat yang tulus dari hati
, berzikir, dan keterlibatan dalam masyarakat. Melalui pendekatannya yang sederana namun mendalam, beliau memberikan inspirasi bagi banyak orang untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan mendekatkan diri kepada Alloh Swt.
Thariqoh menurut beliau merupakan sebuah perjalanan yang harus dilalui dengan sunguh-sunguh, ketulusan hati, serta keinginan untuk
menjadi pribadi yang lebih baik.

Makam Mbah Kyai Soleh Darat
Comments